Sekali waktu, ketika menjalin hubungan dengan
seseorang yang kita yakini bahwa kita mencintainya, seseorang itu ternyata
memiliki seseorang yang ia cintai pula selain kamu. Dengan kata lain bahwa
cintanya tak hanya kita kamu saja. Lantas apa yang akan kamu lakukan.?
Nah soal ini, saya juga pernah mengalamainya.
Saya tidak tau apakah karena ketulusan saya
mencintainya ataukah justeru karena perasaan saya tak sehebat perasaan para
kekasih setia pada umumnya. Karena, rasa cemburu yang saya miliki kepadaya itu
sangat sedikit sekali.
Misalkan saja begini:
Sorenya saya jalan sama dia, kemudian ia minta
izin sama saya bahwa malam nanti ia akan keluar dengan seseorang yang lain
yang ia cinta itu. Padahal seharusnya
saya marah dong. Karena ia yang kita cintai akan jalan sama seeseorang.
Saya sendiri ketika itu heran, apakah yang
saya lakukan itu adalah sebagai bukti bahwa cinta itu tak mesti memiliki
sepenuhnya. Bahwa cinta itu tak mesti berbcara tentang aku dan kamu saja.
Tetapi cinta itu adalahbagaimana kemudian kita turut bahagia jika seseorang
yang kita cintai itu bahagia atas pilihannya. Lias menduakan saya.
Tetapi, lewat lagu yang sederhana dan tiak
menganung banyak metafora, Firgiawan listianto atau dengan nama legend Iwan
Fals menggungat semacam kejadian di atas dalam lagunya yang berjudul “aku bukan
pilihan”
Mari kita lihat di bait pertama
“kini kumengungkap tanya/ siapakah dirinya/
yang mengaku/ kekasihmu itu?”
Dari sini saja, sebenarnya sudah digambarkan
bagaimana rasa cemburu itu.
Bayangkan saja, jika tiba-tiba seseorang
mendatangimu, kemudian orang itu berkata kepadamu bahwa ia adalah kekasih
seseorang yang juga kekasihmu.
“aku tak bisa, memahamimu/”
Disini ia juga mencoba, tak percaya dengan
kata-kata seorang yang mengaku kekasih dari orang yang ia cintai itu.
“ketika malam tiba/ kurela kau berada/ dengan
siapa kau melewatinya/"
Nah kalau memang itu benar adanya, bahwa
ternyata orang yang mengaku kekasih dari kekasihmu itu. Maka om Iwan Falspun
mencoba membangun suasana yang pernah saya lakukan dulu. Maksudya, ia dengan
saja merelakan kekaishnya melewati malam dengan seseorang yang lain. Persis
seerti apa yang pernah saya lakukan. Namun itu tadi. Soal rasa cemburu, sudah
pasti punya.
Puncaknya, dalam lirik lagu itu dikatakan
“aku lelaki tak mungkin/ menerimamu bila/
ternyata kau mendua/ membuat ku terluka/”
Disni saya mulai bertanya, apakah keikhlasan
yang kita berikan itu benar-benar suatu keikhlasan. Oh ternyata tidak.
Akhirya pada puncak adegan dalam lirik lagu
itu dikatakan
“tinggalkan saja diriku/ yang menunggu/ jangan
pernah memilih/ aku bukan piliha/
Gengsi dong jadi cowok itu. Bahwa benar, kita
itu bukan pilihan. Lebih baik, kita minta aja dia untuk meninggalkan kita.
Labels:
Lirik Lagu Cinta