Home » » Tentang Analisis lagu Cinta: Aku Bukan Pilihan-Iwan Fals

Tentang Analisis lagu Cinta: Aku Bukan Pilihan-Iwan Fals

Sekali waktu, ketika menjalin hubungan dengan seseorang yang kita yakini bahwa kita mencintainya, seseorang itu ternyata memiliki seseorang yang ia cintai pula selain kamu. Dengan kata lain bahwa cintanya tak hanya kita kamu saja. Lantas apa yang akan kamu lakukan.?
Nah soal ini, saya juga pernah mengalamainya.
Saya tidak tau apakah karena ketulusan saya mencintainya ataukah justeru karena perasaan saya tak sehebat perasaan para kekasih setia pada umumnya. Karena, rasa cemburu yang saya miliki kepadaya itu sangat sedikit sekali.
Tentang Analisis lagu Cinta: Aku Bukan Pilihan-Iwan Fals

Misalkan saja begini:
Sorenya saya jalan sama dia, kemudian ia minta izin sama saya bahwa malam nanti ia akan keluar dengan seseorang yang lain yang  ia cinta itu. Padahal seharusnya saya marah dong. Karena ia yang kita cintai akan jalan sama seeseorang.
Saya sendiri ketika itu heran, apakah yang saya lakukan itu adalah sebagai bukti bahwa cinta itu tak mesti memiliki sepenuhnya. Bahwa cinta itu tak mesti berbcara tentang aku dan kamu saja. Tetapi cinta itu adalahbagaimana kemudian kita turut bahagia jika seseorang yang kita cintai itu bahagia atas pilihannya. Lias menduakan saya.

Tetapi, lewat lagu yang sederhana dan tiak menganung banyak metafora, Firgiawan listianto atau dengan nama legend Iwan Fals menggungat semacam kejadian di atas dalam lagunya yang berjudul “aku bukan pilihan”

Mari kita lihat di bait pertama

“kini kumengungkap tanya/ siapakah dirinya/ yang mengaku/ kekasihmu itu?”

Dari sini saja, sebenarnya sudah digambarkan bagaimana rasa cemburu itu.
Bayangkan saja, jika tiba-tiba seseorang mendatangimu, kemudian orang itu berkata kepadamu bahwa ia adalah kekasih seseorang yang juga kekasihmu.

“aku tak bisa, memahamimu/”

Disini ia juga mencoba, tak percaya dengan kata-kata seorang yang mengaku kekasih dari orang yang ia cintai itu.

“ketika malam tiba/ kurela kau berada/ dengan siapa kau melewatinya/"

Nah kalau memang itu benar adanya, bahwa ternyata orang yang mengaku kekasih dari kekasihmu itu. Maka om Iwan Falspun mencoba membangun suasana yang pernah saya lakukan dulu. Maksudya, ia dengan saja merelakan kekaishnya melewati malam dengan seseorang yang lain. Persis seerti apa yang pernah saya lakukan. Namun itu tadi. Soal rasa cemburu, sudah pasti punya.

Puncaknya, dalam lirik lagu itu dikatakan

“aku lelaki tak mungkin/ menerimamu bila/ ternyata kau mendua/ membuat ku terluka/”

Disni saya mulai bertanya, apakah keikhlasan yang kita berikan itu benar-benar suatu keikhlasan. Oh ternyata tidak.

Akhirya pada puncak adegan dalam lirik lagu itu dikatakan

“tinggalkan saja diriku/ yang menunggu/ jangan pernah memilih/ aku bukan piliha/

Gengsi dong jadi cowok itu. Bahwa benar, kita itu bukan pilihan. Lebih baik, kita minta aja dia untuk meninggalkan kita. 

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.